Selasa, 10 Januari 2012

Denah Kapal... Merancang kamar mesin... Hmmm

Unknown | 06.26
POINT OF VIEW ABOUT ENGINE ROOM LAYOUT

1.    UNITING SYSTEMS
Untuk sistem yang sama diletakkan bedekatan (1 zona). Hal ini untuk memperpendek pipa sehingga  mengurangi kebutuhan material. Disamping itu dari segi ergonomis losses head menjadi lebih sedikit dan memudahkan saat monitoring serta inspeksi peralatan. Oleh karena itu, dengan pengurangan losses membuat kebutuhan daya pompa semakin kecil sehingga biaya yang dihasilkan lebih murah. Akan tetapi HARUS tetap check input to engine side. Contoh : Pada peralatan Lubricating Oil System yaitu :
•    LO storage tank – peletakkannya di bawah – double Bottom
•    LO transfer pump – peletakkannya di bawah – double bottom/ tank top
•    LO service tank – peletakkannya di atas – platform
•    LO sump tank – peletakkannya di bawah – double bottom
•    LO main pump – peletakkannya di bawah – double bottom
•    LO coller – peletakknnya di atas – platform – u/ mempermudah monitoring dan inspeksi
•    LO filter – peletakkannya di bawah
•    LO purifier – peletakkannya di bawah – double botto
•    LO purifier
•    LO pre-heater
    Contoh : instalasi untuk heat exchanger perhatikan aliran untuk temperature masuk dan temperature keluar – ke aliran temperature masuk engine.

2.    PELETAKKAN PERALATAN DI TANK TOP/ DI DOUBLE BOTTOM
Dikarenakan d/b merupakan ruang sempit, maka hanya peralatan sistem yang sesuai dapat diletakkan di tank top. Sistem/ pompa – pompa related to tank on sea chest which are located in the double bottom. Akan tetapi pada umumnya seluruh pompa harusnya diletakkan dibawah untuk mendapatkan head yang positif, MENGAPA? Contoh :
•    Seachest – for General service – related on fire fighting, ballast, colling pump – SW. Colling pump, SW. sanitary pump
•    Ballast tank – ballast pump
•    Fuel Oil storage tank – FO overflow tank – FO transfer pump
•    LO storage – LO transfer pump
•    LO sump tank – LO pump
•    Bilge suction tank
•    Sludge tank

3.    SPACE AROUND MAIN ENGINE
For accessibility space around machinery and equipment shall be sufficient for operation, maintenance, inspection and overheating then accessible way for crew passing – (see stricht rules flag of Norway). Oleh karena itu harus disediakan luasan ruang disekeliling main engine untuk mempermudah hubungan/ access dan monitoring disamping itu untuk memberikan ruang jalur pipa. Sebagaimana saat docking baik intermediate atau special survey seluruh jalur pipa must be checked for random defleksion dan jarak web pada crankshaft. 
    NOTE : Mengapa konstruksi E/R selalu tegak lurus dengan konstruksi dari ruang akomodasi. Hal ini sesuai RULES yang menyatakan bahwa diatas ruang muat DILARANG adanya ruang akomodasi oleh karena itu selalu dimulai dari kerangka konstruksi E/R. disamping itu untuk mendapatkan penampang yang kuat dengan pernyatuan konstruksi ruang akomodasi diatas E/R.
    Penggambaran Engine Room layout sebaiknya memperhatikan hal berikut :
a.    Skala gambar E/R adalah 1 : 100
b.    Penggunaan kode (Coding) harus sama dengan standart yang digunakan.
c.    Perhatikan keseimbangan berat, terutama di bagian platfrom
d.    GENERAL PURPOSE THERE IS ENGINE ROOM LAYOUT is Help ship owner to imagine the appearance of E/R and designer to develop detail design work.
e.    Arrangement of E/ R is exposed of some plane figure : for each deck, elevation, and selection deck.
f.    Escape way reference to SOLAS, harus tersedia minimal 2 jalur masuk atau keluar dari E/R dan sebaiknya berjauhan.
g.    DILARANG meletakkan ECR (Engine Room Control) bersebelahan dengan tangki. Akan tetapi DIPERBOLEHKAN asalkan harus ada void spacing, minimum 1 frame spacing (600 mm).
    Required of space E/R
a.    Length of E/R : shorter is better, Longer E/R more structural materials,
b.    less cargo space and
c.    affect ship performance
    Component Length of E/R
a.    Removable space of propeller shaft (i.e. length of propeller shaft plus 500 to 1000 mm)
b.    Length overall of M/E
c.    Outfitting space forward of M/E
d.    Distance between after bulkhead at forward end of stern tube.
e.    Range space of _end M/E (> 600 mm), for passage way of crew, space for laying down pipe lines between the floor plate.
    Height E/R shall be the sum of
a.    Minimum winding, height of hoist crane
b.    Depth of lifting beam
c.    Piping space
d.    Margin of lifting height
e.    Depth of girder construction
f.    Required overheating height for pisto of M/E
g.    FO, LO, CO determined of heated themselves.
h.    General Service has no constraints of inlest to M/E
i.    Attentions of Indeks protective that suiteable for electrical motor when located at pump room, if itsn’t suite must located on E/R.
    ATTENTION
a.    Tangga – tangga yang melintang ; “APAKAH TIDAK JATUH DIATAS M/E?”
b.    Lihat di ILO, untuk tangga maksimum sudutnya 600, lebarnya minimum 600 mm bila tidak memadai, dikelilingkan sekitar E/R layout.
    Di sepanjang main line sea chest,
a.    JANGAN meletakkan sesuatu diatasnya terutama diatas filter atau valve-nya.
b.    Diletakkan pompa – pompa SW. untuk lebih dekatnya.
    Pipa dan dinding yang bertemperatur diatas 40oC harus diberikan Insulasi. Contoh pada daerah sekitar funnel dan jalur pipa – pipa di dalam funnel (exhaust gas pipe, heater tank)
    VENTING pipe/ BLITZER pipe sebagai water trap ketika terjadi vapour akibat pegerakan di crankcase.
    Funnel bagian bawah not necessary must selebar engine.
    OWS (oily water separator) diletakkan di tanktop/ platform dikarenakan sisi suction dari bilge tank sehingga dapat diletakkan di tanktop. (tetap memperhatikan source/ suction dan tujuan/ discharge aliran).
4.    How Diesel Generator Located on :
    Space : u/ melepas motor dynamo/ altenator.
5.    On Engine Room Control : harus adap MSB dan Enginer Control Console (di dalam gambar harus ditampilkan), tidak boleh berdampingan dengan tangki FO dan LO.
6.    FOT tidak boleh menekan langsung ke Deck, oleh karena itu harus ada space, bergantung pada kemampuan las, pengecualian bila deck atas bukan ruang akomodasi. Tidak perlu ada space.
7.    Tangki sedapat mungkin menyatu dengan konstruksi kapal, kecuali untuk volume . 60 m3. Harus ada dinding ganda, solusi gunakan pembagi pada tangki untuk memperkecil volume.
 
Share it →

2 komentar:

  1. mas gak punya gambar fire mains line??
    disuruh nyari pak hari gak nemu2 mas..

    Arif ME'10

    BalasHapus
  2. Dear Arif. Mungkin bisa share via japri ya. ke avijanto@gmail.com

    Setahu saya ttg "fire main lines", ialah tipe pemadam kebakaran di Kapal yang dirancang untuk kondisi fixed, biasanya berupa penempatan sprinkle pada beberapa lokasi ruang tertutup dan hydrant pada ruang terbuka, dimana kedua alat pemadam tersebut terhubung dengan satu jalur pipa utama pemadam kebakaran.

    bisa dilihat di link berikut : http://www.slideshare.net/miftahkur/fire-fighting-system-at-ship

    BalasHapus

Marine Inside © 2014 | Powered By Blogger

Editor By Anton | Managed By Aviyanto Ltd.