Rabu, 21 Desember 2011

Bagaimana merancang sistem pemanas pada ruang akomodasi di kapal ya???

Unknown | 08.42
Sistem pemanas di kapal umumnya diupayakan untuk menjaga agar kondisi udara disekitar kapal se-nyaman dan se-sejuk mungkin. Utamanya untuk kapal yang berlayar dalam daerah 4 musim, dimana saat musin dingin fungsi heater sangatlah dibutuhkan. Sesuai tujuan pengkondisian udara yakni menjaga suhu diruangan se-nyaman dan se-sejuk mungkin maka ruangan yang dikategorikan membutuhkan heater ialah ruang akomodasi. Dalam hal ini akomodasi yang dimaksud adalah ruangan yang intensitas pengunaannya oleh manusia paling tinggi. Adapun langkah - langkah menentukan sistem pemanas, sbb :
  1. Menentukan ruangan - ruangan yang termasuk sebagai ruangan akomodasi dari sebuah kapal, hal ini didasarkan pada general arragement (rancang umum ) kapal.
  2. Setelah itu determinasikan ruangan akomodasi tersebut dalam beberapa kelompok kebutuhan pengkondisian, yakni : kebutuhan untuk Heater dan Air Conditioner, Refrigerasi (contoh : ruang Cold store - untuk keperluan penyimpanan makanan) dan Ventilasi (toilet, gangway).
  3. Menentukan kondisi desain yakni temperatur (diluar dan dalam ruangan) dan kelembaban (untuk heater tidak diperhitungkan), dalam langkah ini dirujukkan pada ISO 7547:2002
  4. Memperhitungkan beban pemanas (heating load) dengan mempertimbangkan panas yang dihasilkan terakumulasi di udara (oleh karena itu untuk menjaga kondisi udara sengan suhu dingin), sbb :
    • Adanya beban transmisi
    • Adanya Infiltrasi/ radiasi oleh sinar matahari
    • Adanya manusia
    • Adanya lampu - lampu, peralatan listrik
  5. Namun untuk perhitungan beban sistem pemanas lebih mengacu pada beban transmisi panas saja. karena diasumsikan ada panas yang keluar dari ruangan sehingga membutuhkan pemanas agar suhu diruangan tetap hangat sebesar kuantitas panas yang hilang.
  6. ASHRAE 2005 - hal 30
    • U adalah radiasi matahari, dalam beberapa kasus perlu diperhitungkan secara detail akantetapi dapat pula merujuk pada standar dari ISO 7547:2002. U juga dipengaruhi oleh class material dinding (ex : A60,A0 dst)
    • A adalah luasan dinding
    • Te adalah beda Temperatur
          Total load panas
  • total kebutuhan q-sistem pemanas didapat dengan mentotal ruangan akomodasi yang membutuhkan AC dan Heater.
  • Beban pemanasan direferensi dengan standar ISO 7547;2002 dan diupayakan balance.
          Penentuan Spesifikasi Heater
  • Elektrik dengan diesel driven
  • Steam Heater dengan diesel + boiler driven
    • toleransi beda kapasitas pemanas/heater harus LEBIH BESAR dari Beban Pemanas minimal 2% - 10%.




Share it →

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Marine Inside © 2014 | Powered By Blogger

Editor By Anton | Managed By Aviyanto Ltd.