Rabu, 23 Maret 2011

Piping Engineering

Unknown | 10.36
REVIEW PASCA INTERVIEW SISTEM PERPIPAAN
Dosen : Ir. Hari Prastowo

RUMUSAN MASALAH
  1. Apakah pipa dengan jenis material copper (tembaga) dapat dipakai untuk keperluan pipa ballast ? Jelaskan alasan anda !
  2. Material apakah yang biasa digunakan untuk keperluan pipa FUEL OIL CONSUMPTION ? Jelaskan alasan anda !
  3. Jelaskan yang anda ketahui tentang Sea Chest ! (Berikan penjelasan tentang fungsi, gambar rangkaiannya)
  • Apakah perbedaan fungsi Strineer dengan Filter ?
  • Berapakah biasanya diameter dari pipa seachest ?
  • Jelaskan dasar analisa dalam penentuan diameter pipa sea chest tersebut !

REFERENSI
Biro Klasifikasi Indonesia
Piping Engineering
Handout Slide Perkuliah Sistem Perpipaan, Ir. Hari Prastowo


PEMBAHASAN
Di Kapal, jenis material pipa yang umumnya digunakan saat ini adalah jenis Cast Iron dan atau Cast Steel. Sedangkan, jenis material Copper (tembaga) saat ini jarang dipergunakan. Mengingat kelebihan dari tembaga sebagai logam yang tahan akan korosi, memiliki ke-fleksibilitas tinggi sehingga mempermudah proses pembelokan pipa jika dibutuhkan. Material ini digunakan sejak zaman pertama kali ditemukannya teknologi pipa sebagai alat pemindah fluida dari suatu tempat ke tempat lain. Saat ini jarang yang mempergunakannya, Jika dibandingkan dari segi-ekonomis, pipa tembaga dan pipa cast steel ataupun cast iron lebih mahal dibandingkan keduanya.
Dalam aplikasi di Kapal diperlukan adanya approval dari class regulation yang merupakan persyaratan (statutory) bagi setiap kapal. Hal inilah yang membuat applicable dalam me-install¬ pipa tembaga dikategorikan sebagai pipa class III dengan persyaratan tertentu (bila dipergunakan harus memiliki ketebalan, panjang, lokasi installasi tertentu) menurut Class BKI, GL, ABS. Adapun persyaratan tertentu itu adalah HANYA untuk system bertekanan rendah dengan izin khusus.
Didalam upaya penyediaan kebutuhan air dikapal (selain untuk keperluan air bersih (Fresh Water Consumption)), ketersediaan tersebut diupayakan dengan mengambil air dari air laut disaat kapal berlayar. Maka digunakan sea chest untuk jalur masuknya air yang nantinya di pompa ke tangki supply. Seachest terdiri dari bagian striner, gate valve, filter, pump untuk ke supply tank dan blow pipe yang terintegrasi dengan air receiver untuk membersihkan kotoran dalam seachest tank dan striner dengan udara bertekanan dari botol angin.
Striner dan filter adalah alat penyaring kotoran yang terbawa bersama fluida yang masuk kedalam instalasi system pipa seachest. Akan tetapi perbedaan dari keduanya adalah kapasitas partikel yang disaring, jika striner letaknya dibagian lambung (hull) sehingga dapat menyaring kotoran dalam ukuran besar (sampah-sampah dilaut ex : sandal-sandal, kresek, daun-daun, dll) tetapi filter letaknya setelah gate dan pertikel yang disaring berupa patikulat yang terbawa oleh fluida dan tidak mampu tersaring oleh stiner (lumpur-lumpur, kerikil karang, dll).
Dalam penentuan ukuran diameter pipa yang akan di-install di kapal disesuaikan dengan kebutuhan akan fluida di kapal secara keseluruhan. Umumnya ukuran pipa di kapal adalah ± 25 – 30 cm atau dengan rumusan berikut :
Berdasarkan hukum kontinuitas :
Q1 = Q2 => A1.V1 = A2.V2 , dimana A = ¼ . π.D2 , maka didapatkan
D=√((4 Q)/(π V)) …. (1)
Share it →

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Marine Inside © 2014 | Powered By Blogger

Editor By Anton | Managed By Aviyanto Ltd.