Hovercraft adalah suatu kendaraan yang berjalan diatas
bantalan udara (air cushion). Bantalan udara tersebut ditimbulkan
dengan cara meniupkan udara ke ruang bawah hovercraft (plenum chamber) melalui skir
(sekat yang lentur) sehingga tekanan udara didalam plenum chamber
lebih tinggi daripada tekanan udara luar sehingga timbul gaya angkat.
Untuk menggerakkan hovercraft, digunakan gaya dorong yang diperoleh dari
propeller seperti pada pesawat udara. Gambar 1 berikut, menunjukkan prinsip
kerja hovercraft. Gaya angkat hovercraft bekerja pada penampang yang
luas, sehingga tekanan terhadap tanah atau air (ground pressure) yang
ditimbulkan tidak besar. Dengan demikian kendaraan ini dapat berjalan diatas
lumpur, air maupun daratan dengan membawa beban yang cukup berat. Karena tidak
adanya kontak langsung antara hovercraft dan daratan (air), maka hambatan yang
terjadi kecil sehingga hovercraft dapat melaju dengan kecepatan tinggi.

Terdapat
3 (tiga) komponen utama dari hovercraft, sebagai berikut :
- Hull yakni badan hovercraft yang dapat dibuat dari marine alluminium, fiber glass, dsb. serta dibuat kedap air. Rongga di dalam hull diisi dengan polyurethane foam yang membuat hovercraft tetap mengapung jika terjadi kebocoran pada hull.
- Skirt yaitu bagian hovercraft yang berfungsi untuk menahan udara dibawah hovercraft agar tidak mudah keluar. Skirt terbuat dari tekstil yang dilapisi karet untuk menjaga agar udara tetap berada di dalam ruang dibawah hull.
Gaya
angkat pada hovercraft atau hover berasal dari udara yang bertekanan ke
permukaan kendaraan. permukaan angkat didefinisikan oleh panjang (L) dan lebar
(B) dari mesin atau dengan diameter hovercraft pada putaran awal.
L/B ≤
2 dari
standar mesin
Panjang
merupakan dimensi penting bagi hovercraft kecil kemungkin adalah salah satu
cara termudah untuk mengklasifikasikan berbagai mesin. lebar biasanya dibatasi
oleh transportasi jalan raya.
Hal – hal yang
akan dilakukan untuk merancang body havorcraft :
- Tentukan parameter peran (termasuk payload, kinerja, apapun khusus persyaratan).
- Membuat perkiraan berat awal (aturan berdasarkan pengalaman menggunakan).
- Pilih dimensi.
- Memperkirakan powering dan kinerja.
- Periksa standar, aturan dan peraturan.
- Bandingkan dengan hovercraft yang ada sesuai.
- Mulai desain optimasi melalui analisis rinci
Menentukan
beban total pada hovercraft
Dimana :
W, = fl(Lc,Bc,H,Ne,R,pc,...)
Note : W adalah berat total hovercraft, Wi berat berbagai subsistem, Lc, Bc, H panjang bantal, balok dan tinggi dari hovercraft dan Ne, R, Pc tenaga mesin, jangkauan hovercraft dan masing-masing tekanan bantalan
Dengan
ini sebagai titik awal, untuk menentukan jumlah dimensi dasar untuk hovercraft
seperti , Lc, Bc dan Pc yaitu :
Setelah
perancang telah mencatatkan parameter yang keluar, desain di simpan, untuk
memperkirakan komponen ini dengan mengacu pada proses sebelumnya. Contohnya
adalah data yang disajikan dalam tabel bab ini. Perlu dicatat bahwa data ini
berdasarkan pada hovercraft sebelumnya, mereka harus dianggap sebagai titik
awal dalam desain sebenarnya kemudian Data akhirnya akan dibandingkan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar