Senin, 18 Agustus 2014

Hovercraft

Unknown | 22.44
Hovercraft adalah suatu kendaraan yang berjalan diatas bantalan udara (air cushion). Bantalan udara tersebut ditimbulkan dengan cara meniupkan udara ke ruang bawah hovercraft (plenum chamber) melalui skir (sekat yang lentur) sehingga tekanan udara didalam plenum chamber lebih tinggi daripada tekanan udara luar sehingga timbul gaya angkat. Untuk menggerakkan hovercraft, digunakan gaya dorong yang diperoleh dari propeller seperti pada pesawat udara. Gambar 1 berikut, menunjukkan prinsip kerja hovercraft. Gaya angkat hovercraft bekerja pada penampang yang luas, sehingga tekanan terhadap tanah atau air (ground pressure) yang ditimbulkan tidak besar. Dengan demikian kendaraan ini dapat berjalan diatas lumpur, air maupun daratan dengan membawa beban yang cukup berat. Karena tidak adanya kontak langsung antara hovercraft dan daratan (air), maka hambatan yang terjadi kecil sehingga hovercraft dapat melaju dengan kecepatan  tinggi.


Melihat kemampuan teknisnya, penggunaan hovercraft dapat memberikan beberapa keuntungan.     Kendaraan ini hampir tidak terpengaruh oleh kondisi tanah (air) dibawahnya, seperti perairan dangkal, laut berkarang dan perairan berarus deras dapat dilintasi dengan mudah. Hovercraft dapat melintasi rintangan keras sampai setinggi 0,5 m atau lebih tanpa kesulitan berarti. Hovercraft dengan sifat amfibinya maka tidak diperlukan prasana pelabuhan khusus atau dapat mendarat dimana saja sebagai contoh di pantai.
Terdapat 3 (tiga) komponen utama dari hovercraft, sebagai berikut :
  1. Hull yakni badan hovercraft yang dapat dibuat dari marine alluminium, fiber glass, dsb. serta dibuat kedap air.   Rongga di dalam hull diisi dengan polyurethane foam yang membuat hovercraft tetap mengapung jika terjadi kebocoran pada hull. 
  2.  Skirt yaitu bagian hovercraft yang berfungsi untuk menahan udara dibawah hovercraft agar tidak mudah keluar.   Skirt terbuat dari tekstil yang dilapisi karet untuk menjaga agar udara tetap berada di dalam ruang dibawah hull. 
          Prinsip Kerja pada Hovercraft
Gaya angkat pada hovercraft atau hover berasal dari udara yang bertekanan ke permukaan kendaraan. permukaan angkat didefinisikan oleh panjang (L) dan lebar (B) dari mesin atau dengan diameter hovercraft pada putaran awal.

L/B ≤ 2 dari standar mesin


Panjang merupakan dimensi penting bagi hovercraft kecil kemungkin adalah salah satu cara termudah untuk mengklasifikasikan berbagai mesin. lebar biasanya dibatasi oleh transportasi jalan raya.

Hal – hal yang akan dilakukan untuk merancang body havorcraft :


  1. Tentukan parameter peran (termasuk payload, kinerja, apapun khusus  persyaratan).
  2. Membuat perkiraan berat awal (aturan berdasarkan pengalaman menggunakan).
  3. Pilih dimensi. 
  4. Memperkirakan powering dan kinerja.
  5. Periksa standar, aturan dan peraturan.
  6. Bandingkan dengan hovercraft yang ada sesuai.
  7. Mulai desain optimasi melalui analisis rinci 


Menentukan beban total pada hovercraft
 
                                           Dimana :


W, = fl(Lc,Bc,H,Ne,R,pc,...)  

Note : W adalah berat total hovercraft, Wi berat berbagai subsistem, Lc, Bc, H panjang bantal, balok dan tinggi dari hovercraft dan Ne, R, Pc tenaga mesin, jangkauan hovercraft dan masing-masing tekanan bantalan

Dengan ini sebagai titik awal, untuk menentukan jumlah dimensi dasar untuk hovercraft seperti , Lc, Bc dan Pc yaitu :




Setelah perancang telah mencatatkan parameter yang keluar, desain di simpan, untuk memperkirakan komponen ini dengan mengacu pada proses sebelumnya. Contohnya adalah data yang disajikan dalam tabel bab ini. Perlu dicatat bahwa data ini berdasarkan pada hovercraft sebelumnya, mereka harus dianggap sebagai titik awal dalam desain sebenarnya kemudian Data akhirnya akan dibandingkan .



Share it →

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Marine Inside © 2014 | Powered By Blogger

Editor By Anton | Managed By Aviyanto Ltd.