Kamis, 01 November 2012

Pengantar Manajemen Pelabuhan

Unknown | 09.43
TEKAN BIAYA ANGKUTAN LAUT DENGAN SISTEM NUSANTARA PENDULUM ADMIN
(Jakarta, 27/6/2012) Merespon banyaknya keluhan mahalnya biaya-biaya angkut logistik yang menyebabkan harga logistik jauh lebih mahal di daerah-daerah khususnya Indonesia Timur, maka Pemerintah akan membuat  sistem yang dinamakan “Nusantara Pendulum” sebagai Indonesia International Gateway untuk memperkuat angkutan laut sehingga dapat memperbaiki angkutan domestik yang ada selama ini.

Menurut Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono, Sistem Nusantara Pendulum tersebut nantinya akan menjadi satu servisis yang akan bergerak di enam pelabuhan utama yakni Jakarta, Batam, Surabaya, Makassar, Belawan, dan Sorong yang nantinya akan dibuatkan satu rute terjadwal dan lainnya mengikuti sepeti sub-sub sistem yang terintegrasi.

“Kami akan memperbaiki perekonomian di Indonesia terutama mereka yang melalui jalur laut, sehingga nanti angkutan barang bisa masuk dan keluar lebih efisien dan dapat menghemat biaya,” ujar Bambang usai menjadi pembicara pada “IBC Asia Welcome All Speakers and Delegates To Transport Infrastructure Indonesia 2012” di Jakarta, Rabu (27/6).

Dengan adanya nusantara pendulum ini menurut Bambang akan memperkecil kontak antara pemilik barang dan yang mengurusnya, sehingga tidak terjadi crowded dan dapat menekan biaya-biaya yang tidak diinginkan.

Bambang mengemukakan, nusantara pendulum merupakan konsep pengintegrasian angkutan laut dengan sebuah kapal utama yang akan bergerak dari Timur ke Barat dan sebaliknya dan akan diikuti oleh kapal-kapal sebagai feeder. selama ini antara Pelindo 1 hingga Pelindo 4 selaku operator pelabuhan memiliki harga dan tarif masing-masing. Ke depannya nanti akan diterapkan tarif yang sama.

Untuk mewujudkannya, ditambahkan Bambang, perlu dilakukan pembenahan dan pembangunan pelabuhan-pelabuhan yang sudah ada agar bisa menjadi pelabuhan yang memadai dan dapat meningkatkan pelayanan dan sebentar lagi akan diluncurkan grand desainnya.

“Untuk perluasan pelabuhan Tanjungpriok sedikitnya dibutuhkan anggaran Rp20 triliun, Batam Rp10 triliun, dan pembangunan pelabuhan Sorong Rp10 triliun, jadi ada sekitar Rp40 triliun yang dibutuhkan untuk infrastruktur pelabuhan,” urai Bambang.

Dengan adanya nusantara pendulum, maka nantinya akan dapat menghemat pengeluaran hingga 1/3 dari biaya yang selama ini dikeluarkan dan diharapkan mampu menghemat biaya hingga ½ dari pengeluaran saat ini. (CHAN) source

Tipe Bagian Pelabuhan

Pelabuhan konvensional berkonsentarasi memenuhi seluruh kebutuhan labuh layar dan bongkar muat, sedangkan Pelabuhan modern cenderung multi purpose. Stakeholder dalam manajemen pelabuhan ialah Penyelenggara Pemerintahan : Otoritas Pelabuhan, Kementrian Perhubungan, Dirjen. HubLa; Operator Pelabuhan : Pelindo; Kapal : Syah bandar. Cost value bongkar muat banyak difaktori oleh lama karantina, biaya bea cukai, pajak, keamanan (kepolisian), Lingkungan (kebersihan) dan Distribusi (DLLAJ).

1. Steevedooring/ Lini 1 : Loading/ Unloading port to ship; joint project dengan perusahaan bongkar muat.
Misalnya : Pelabuhan Bongkar Muat harus memiliki Terminal Bongkar Muat untuk meningkatkan efektifitas, keamanan saat proses loading/ unloading barang - barang (goods). Bila dipertimbangkan dari segi ke-efektifan proses bongkar muat, lebih baik untuk 1 crane pada setiap 1 gangway terdapat 12 orang. Karena efektifiatas ini berkaitan dengan waktu bongkar dan muat berdasar TEU's masing-masing. Biaya loading/ unloading container bisa kurang lebih $1100 atau mencapai 1miliyar per TEU's. Pencapaian efektifitas terbaik dapat ditinjau di Pelabuhan Singapore, dimana untuk bongkar muat kapasitas 3000TEU's hanya membuatuhkan waktu 7-8 jam. Proses ini didukung dengan fasilitas pelabuhan berupa teknologi double lifting/ triple lifting; U-shape lines area dan 18 crane yang siap bekerja.

2. Cargodooring/ Lini 2 : prose bongkar muat didukung dengan fasilitas truk, froglift, crane dll. Estimasi biaya bergantung pda dualing time yakni per 1 m2 : 700rbu dan 1 m3 : 2.5 juta. Dalam proses ini muatan langsung diangkut dan tidak disimpan digudang terlebih dahulu, proses ini dapat dinamakan truck lossing.

3. Delivery/ Lini 3 : pemenuhan kebutuhan muatan didefinisikan berdasarkan rate-delivery, bila cuma sementara harus dapat didelivery dan dikenakan biaya 100%, bila bertahun-tahun berlangganan dapat delivery dan dikenakan biaya 200%.

Pola Layanan Pelabuhan

1. Land Port : menjadi tuan tanah,  Pengelolaan ditargetkan memenuhi keuntungan hinga $100 - $150 per tahun. ex : Indonesia, 7 tahun.
2. Tools Port : Pemerintah sebagai pemilik asset berkewajiban menyediakan faislitas sedangkan layanan dikelola swasta.
3. Service Port : Pemerintah hanya berkewajiban memenuhi seluruh fasilitas dan layanan, ex : Singapore
4. Private Port : Pengelolaan oleh swasta, akan tetapi regulasi yang diberlakukan disyaratkan  berimbas positif dan provitability kepada negara (pemerintah).

Share it →

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Marine Inside © 2014 | Powered By Blogger

Editor By Anton | Managed By Aviyanto Ltd.